Pilu! Inilah Curahan Hati Pedagang Es Teh yang “Diejek” Gus Miftah
JATIM TODAY - Ulama sekaligus utusan khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Gus Miftah menuai kecaman di media sosial.
Hal ini menyusul dengan perkataan kasar yang dilontarkan oleh Gus Miftah terhadap salah satu penjual es teh manis.
Kemudian usai disebut dan dikatai dengan kalimat kasar oleh Gus Miftah, sosok pria paruh baya penjual es teh kini menuai perhatian publik usai viral video yang memperlihatkan dirinya dihina oleh Gus Miftah di sebuah acara pengajian.
Pria tersebut sempat mencurahkan isi hatinya yang mengatakan bahwa ia memilih berdagang minuman untuk menghidupi dua orang anaknya yang masih duduk di bangku sekolah.
"Saya disana belum dapat rejeki, malah ada suara kayak gitu, saya terima apa adanya. Saya itu cari rejeki untuk anak istri" ucap bapak penjual es teh.
Hal itu diungkapkan pria paruh baya tersebut saat diwawancara lewat telepon video oleh seorang laki-laki.
Dalam tayangan video yang beredar di media sosial, tampak awalnya pria tersebut menanyakan kepada penjual es teh itu apakah benar sebelum dia berjualan minuman, ia pernah bekerja jadi tukang kayu.
"Pakde jual es teh sebelumnya Pakde benar jadi tukang kayu?," tanya laki-laki tersebut kepada bapak penjual es teh itu.
Menjawab pertanyaan itu, pria pedagang kecil tersebut mengatakan bahwa dulunya memang benar dia bekerja sebagai tukang kayu, namun berhenti karena mengalami kecelakaan.
"Iya tapi tidak lagi karena kecelakaan," ungkapnya.
Pewawancara tersebut kemudian menanyakan kepada penjual es teh yang akrab disapa Pakde tersebut terkait jumlah anaknya.
Pakde kemudian mengaku memiliki dua orang anak yang saat ini masih duduk di bangku sekolah.
"Kalau boleh tahu anaknya berapa?," tanya pria itu ke Pakde.
"Ada dua," jawab Pakde.
"Masih sekolah semua Pakde?," tanya lagi laki-laki itu.
"Masih," jawab lagi Pakde.
Menurut Pakde, dirinya memilih berjualan es teh demi menghidupi kedua anaknya tersebut.
"Berarti dari teh itu ternyata menghidupin dua anak untuk sekolah ya," tanya sang pewawancara.
"Iya, iya," ujar Pakde.
Selanjutnya, pria itu menanyakan kepada Pakde terkait penghasilan ayah dua anak tersebut dari hasil berjualan es teh.
Pakde kemudian mengatakan, dalam sehari terkadang ia hanya mendapat Rp10 ribu dari hasil berjualan es teh tersebut.
"Pakde kalau boleh tahu, untung sehari berapa dari jualan es teh?," tanya pria itu.
"Ya kemarin itu satu hari satu malam cuma dapat Rp10 ribu," ungkap Pakde.
Sebelumnya, video yang memperlihatkan Gus Miftah melontarkan hinaan terhadap penjual es teh tersebut viral di media sosial.
Dari tayangan video yang beredar, berawal dari para jemaah di acara pengajian itu meminta kepada Gus Miftah untuk memborong dagangan es teh yang dijual oleh pria paruh baya itu.
"Borong, borong," teriak para jemaah kepada Miftah.
Menanggapi permintaan jemaah itu, Miftah pun lalu menanyakan kepada penjual es teh tersebut apakah dagangannya masih banyak atau tidak.
Lantaran dagangan bapak-bapak penjual es teh itu masih banyak, Miftah lalu melontarkan kalimat bernada ejekan dengan kalimat kasar.
"Oh borong. Es tehmu masih banyak nggak? Masih? Yah sana jual goblok," teriaknya kepada penjual es teh itu yang kemudian diikuti oleh tawa dari Miftah serta orang-orang disekitarnya.
Mendapat ejekan itu, sontak raut wajah pedagang tersebut berubah seolah tampak sedih dan menahan napas, diduga merasa malu usai diejek seperti itu oleh pendakwah sekaligus Utusan Khusus Presiden tersebut.
Selanjutnya, Gus Miftah mengatakan kepada penjual es teh itu apabila dagangan yang bersangkutan tak juga laku-laku maka hal itu sudah merupakan takdir dari Allah.
"Kalau gak laku yah itu takdir," kata Miftah